Sabtu, 07 November 2015

chit chat: RIAS

Assalamualaikum fellas, apa kabar? semoga tetap berkilau ya.. hihihiihihiii. well, saya lagi mood nulis beberapa hari ini. So, biar traffic blog saya naik, saya bakal share beberapa hal tentang perdandanan akhir akhir ini. 
perkenalan dengan dunia dandan sih udah lama ya... sejak saya kenal mas calon bojo saya, which is... sekitar 6 tahun lalu. Tapi, ternyata, dandan berkembang tidak hanya jadi kesukaan. saya jadi lebih sering menghabiskan waktu di layar monitor untuk kepo tips, trik, dan kabar terbaru tentang make up. 
Apa yang saya dapat dari rajin kepo dan blog walking tadi? walaupun saya terbilang jarang pegang tools make up seperti umumnya beauty enthusiast yang lain, tapi secara pribadi, saya puas dengan ilmu yang saya dapat tentang dunia perlenongan. Ya, baru sekitar tiga hari yang lalu saya belajar shading, contouring. Padahal, saya sudah liat youtube, blog, instagram para MUA, Beauty Blogger, dari setahun yang lalu. Hasilnya? Sudah saya bahas di pos sebelumnya.
Dan ternyata, semua itu membantu saya untuk tetap bisa eksis. What??
hihihihiiii, iya.. pada akhirnya,, disekolah, setiap ada event. saya menjadi salah satu perias.
Berawal dari anak anak yang diminta pentas tari di acara kabupaten, kami memang datang di pagi hari dengan niat untuk memoles anak anak. Sampai ditujuan, kami kaget karena anak anak sudah di rias oleh pelatih tari dari Dinas setempat. Tapi... dengan aplikasi foundie yang tidak rata, shading hidung warna hitam , iya hitam...wong dishading pake eyeliner hitam kok , dengan rias mata warna hijau. duh!
akhirnya, dari situlah, setiap kali ada acara sekolah, saya dilibatkan dalam merias anak anak.


pertama, tentu saja saya gugup. apalagi selama ini saya tidak pernah belajar tentang makeup panggung. dan ini dua hal yang berbeda. walaupun saya selalu merasa make up panggung selalu saja medok, too much tapi memang dengan make up demikianlah riasan anak anak bisa dilihat dari tribun penonton yang jaraknya lebih dari 3 meter dari panggung. 
dengan mendandani orang lain, saya belajar banyak. belajar memahami bentuk muka, membuat konsep riasan, membuat target koreksi dan dekorasi. Dan, saya belajar kalo ngebersihin muka itu wajib hukumnya. Hahahahahaaaaaa
iya, merias anak yang kulitnya terawat jauh berbeda dengan merias anak yang males bersihin komedo di hidung, sebagai akibatnya? saya pernah mual sendiri. what a pity!
well, kecintaan saya pada dunia dandan pada akhirnya sudah mencapai stage yang lebih tinggi dari 6 tahun lalu saat saya belajar make up. I won't stop learning. how about you?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar